Pasardana.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih pede dengan kinerja perbankan di tahun ini.
Terutama terkait pertumbuhan kredit perbankan yang masih akan positif.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae pun menjabarkan beberapa faktornya.
Salah satunya soal perkiraan sebelumnya bahwa penurunan suku bunga AS akan agresif ternyata dengan situasi terkini menjadi “less aggressive” dan cenderung masih dalam level yang relatif tinggi.
"Namun dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih akan cukup baik diharapkan menarik minat investasi ke domestik dan berhasil mendatangkan aliran dana ke domestik sehingga meningkatkan investasi, perluasan usaha, serta meningkatkan demand kredit," kata Dian, Jumat (24/1/2025).
Selain itu, lanjut Dian, proyeksi penurunan suku bunga domestik di tahun ini juga diharapkan dapat berdampak positif pada penurunan biaya dana namun tetap cukup menarik bagi nasabah penyimpan (saver) menempatkan dananya di perbankan, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan DPK.
"Jika penghimpunan dana cukup positif, maka ketersediaan likuiditas akan terjaga dan menjadi sumber dana utama dalam melaksanakan penyaluran kredit perbankan," ujar Dian
Namun demikian, Dian menyebut ada beberapa risiko yang perlu diwaspadai. Dalam hal ini terkait dampak ketidakpastian global.
"Seperti melambatnya penurunan suku bunga global seiring kecenderungan meningkatnya laju inflasi, meningkatnya volatilitas pasar keuangan dan fluktuasi perdagangan global dan harga komoditas yang disebabkan “Trump Effect", serta ketegangan geopolitik yang masih berlanjut," tutur Dian.
Hot
No comment on record. Start new comment.