Taksi Asal Vietnam Masuk RI, Ini Kata Pakar

Ekspansi Xanh SM ke bisnis taksi diprediksi bakal meningkatkan penjualan mobil listrik terutama mobil buatan VinFast di Indonesia.
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Persaingan dan Kebijakan Usaha (LKPU) Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) Ditha Wiradiputra menyatakan bahwa model bisnis pemain baru di industri taksi asal Vietnam, Xanh, bakal mendongkrak penjualan mobil listrik VinFast.
VinFast menerapkan strategi ini demi mengejar pangsa pasar produsen mobil listrik dari China yang sudah lebih dulu eksis. Ditha menyampaikan bahwa bisnis model VinFast perlu dicermati lebih lanjut meskipun telah memberikan opsi baru bagi konsumen transportasi taksi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Persoalannya adalah perusahaan taksi baru ini mempunyai model bisnis yang bisa dikatakan menarik. Menariknya adalah sesungguhnya perusahaan taksi ini adalah sebuah perusahaan otomotif di negara asalnya, dalam hal ini Vietnam," tutur Ditha dihubungi, Sabtu (25/1/2025).
Taksi Xanh SM menggunakan armada yang berasal dari VinFast atau bisa dibilang sebagai produk kendaraan perusahaan sendiri. Ditha menganalogikan, seperti Toyota dan Mitsubishi masuk ke dalam bisnis taksi atau seperti Boeing dan Airbus masuk ke dalam bisnis penerbangan atau maskapai dengan unit produksi sendiri.
"Agak repot kalau maskapai penerbangan bersaing dengan Boeing atau Airbus, karena mereka punya kendaraannya sendiri. Kita melihat ini yang dilakukan Xanh taksi," jelasnya.
Ditha menduga, upaya yang dilakukan perusahaan Xanh SM merupakan bagian dari cara perusahaan otomotif asal Vietnam untuk memasyarakatkan produknya, karena mobil buatannya bisa langsung banyak terserap di pasar.
"Mungkin itu strategi yang baik-baik saja, cuman dia harus memikirkan dampaknya bagi pasar. Dalam hal ini, dia ingin seolah-olah pertumbuhan pasar dari produk dia sangat besar dengan dia masuk ke dalam bisnis taksi. Memang nggak mudah untuk bisa membuat produk otomotif dengan mudah membanjiri pasar, laku di pasar. Tapi kemudian dia menggunakan strategi itu, dikhawatirkan mempunyai implikasi terhadap nasib orang-orang
yang ada di bisnis layanan transportasi," katanya.
Pemerintah juga diminta untuk menyiapkan regulasi mengenai model bisnis seperti yang dilakukan pemain otomotif dari Vietnam tersebut.
"Dia mungkin bisnisnya bukan untuk ride hailing, tapi bisnis otomotif jualan mobil ini harus hati-hati karena ini ada regulasinya. Misalkan saya mikir bisnis angkot menarik dan saya langsung saja operasikan angkot. Mungkin saya sama supir angkot yang lain bisa kena hajar, apalagi angkot ada trayeknya, ada organda, ada aturannya dan ini harus jaga kepentingan semua pihak. Jangan sampai hal-hal yang mungkin bagus tapi mempunyai dampak tidak baik buat bagi yang lain," jelas Ditha.
(rrd/rir)Reprinted from detik_id,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.