Note

Harga Minyak Dunia Turun Tiga Persen selama Sepekan

· Views 17
Harga Minyak Dunia Turun Tiga Persen selama Sepekan
Harga Minyak Dunia Turun Tiga Persen selama Sepekan. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak dunia mencatat kerugian mingguan pertama dalam lima pekan terakhir.

Harga minyak terkoreksi setelah reli awal tahun yang didorong oleh sanksi Rusia, peningkatan permintaan musim dingin, dan penurunan stok minyak Amerika Serikat (AS) selama dua bulan berturut-turut.

Baca Juga:
Harga Minyak Dunia Turun Tiga Persen selama Sepekan Techno9 (NINE) Mau Rights Issue Rp3,2 Triliun untuk Akuisisi Poh Resources

Kontrak berjangka (futures) minyak Brent mencatat penurunan 2,85 persen sepanjang pekan ini, turun ke level USD78,43 per barel. Sementara itu, WTI melemah lebih dalam, merosot 3,31 persen ke posisi USD74,58 per barel pada periode yang sama.

Pekan ini menjadi kali pertama harga futures minyak melemah setelah mengalami kenaikan selama empat pekan berturut-turut sebelumnya.

Baca Juga:
Harga Minyak Dunia Turun Tiga Persen selama Sepekan BRI (BBRI) Pastikan Transaksi Nasabah Lancar dan Aman selama Libur Isra Mi’raj dan Imlek

Mengutip MT Newswires, sentimen pasar terguncang setelah Donald Trump meminta Arab Saudi menurunkan harga minyak dan terus mengancam penerapan tarif tinggi pada impor dari Kanada.

Sepanjang pekan ini, pasar minyak mengalami gejolak saat pelaku pasar menimbang potensi perang dagang global.

Baca Juga:
Harga Minyak Dunia Turun Tiga Persen selama Sepekan Harga Emas Antam (ANTM) Hari Ini Stagnan di Rp1.611.000 per Gram

Trump berencana memberlakukan tarif tinggi pada impor dari sekutu AS, mendesak OPEC dan produsen AS untuk meningkatkan produksi guna menekan harga, serta menyatakan bahwa AS tidak lagi membutuhkan minyak atau komoditas lain dari Kanada, yang menyuplai 20 persen konsumsi minyak AS.

"Harga minyak mentah mencatat penurunan mingguan pertama dalam lima pekan terakhir setelah aksi ambil untung oleh dana investasi di tengah risiko perang dagang global yang dapat menekan pertumbuhan ekonomi dan permintaan,” kata Saxo Bank dalam laporannya.

Selain itu, Donald Trump juga meminta produsen AS meningkatkan produksi dan mendesak OPEC menurunkan harga minyak."

Namun, faktor fundamental masih memberikan dukungan terhadap harga. Sanksi ketat terhadap Rusia telah memangkas ekspor negara tersebut, sementara permintaan minyak meningkat akibat cuaca dingin.

Selain itu, laporan Badan Informasi Energi (EIA) minggu ini menunjukkan persediaan minyak komersial AS berada di level terendah sejak Maret 2022.

"Minyak mentah masih kekurangan arah yang jelas, karena Presiden Trump terus memunculkan ancaman perang dagang yang dapat mendorong harga minyak naik. Namun, di sisi lain, ia juga meminta OPEC meningkatkan produksi," ujar analis StoneX, Alex Hodes.

Hodes menambahkan bahwa hingga saat ini, kebijakan Trump sebagian besar berjalan sesuai perkiraan, meskipun efektivitas rencananya untuk meningkatkan produksi minyak AS diragukan.

Produksi domestik telah mencapai rekor tertinggi, sementara produsen cenderung lebih fokus mengembalikan keuntungan kepada pemegang saham.

Di sisi pasokan, data EIA menunjukkan persediaan minyak mentah AS turun 1 juta barel pekan lalu, mencatat penurunan kesembilan berturut-turut dan kini berada di bawah rata-rata musiman lima tahun. (Aldo Fernando)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.