Note

Harga Minyak Mentah Dunia Tertekan di Awal Pekan

· Views 22
Harga Minyak Mentah Dunia Tertekan di Awal Pekan
Harga Minyak Mentah Dunia Tertekan di Awal Pekan. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak mentah turun pada Senin (27/1/2025), mencapai level terendah dua pekan, setelah aksi jual besar-besaran pada saham teknologi dan energi Amerika Serikat (AS) menyusul popularitas startup AI asal China, DeepSeek, yang melampaui ChatGPT di Apple’s App Store.

Berdasarkan data pasar, kontrak berjangka (futures) minyak Brent turun tajam 1,68 persen ke level USD76,19 per barel. Sementara, futures WTI terkoreksi 1,90 persen menjadi USD73,16 per barel

Baca Juga:
Harga Minyak Mentah Dunia Tertekan di Awal Pekan Wall Street Pekan Ini Dibuka Jatuh, Pasar Terbebani Kekhawatiran AI

Di awal Senin, data ekonomi yang lemah dari China menunjukkan kontraksi aktivitas pabrik, memicu kekhawatiran akan penurunan permintaan dari importir minyak terbesar di dunia.

Kekhawatiran ini semakin diperburuk oleh rencana tarif baru AS, yang berpotensi menambah tekanan pada pertumbuhan ekonomi dan permintaan energi.

Baca Juga:
Harga Minyak Mentah Dunia Tertekan di Awal Pekan WSBP Lanjutkan Suplai Beton Tol Palembang-Betung, Target Rampung November 2025

PMI manufaktur China pada Januari turun secara tak terduga sebesar -1,0 menjadi 49,1, lebih lemah dari ekspektasi yang tidak berubah di 50,1, sekaligus menjadi kontraksi terdalam dalam lima bulan terakhir. Sementara itu, PMI non-manufaktur Januari turun -2,0 menjadi 50,2, lebih rendah dari perkiraan yang tidak berubah di 52,2.

Sementara itu, meski perselisihan singkat antara AS dan Kolombia terkait kebijakan migrasi berhasil diselesaikan tanpa sanksi, pasar tetap waspada.

Baca Juga:
Harga Minyak Mentah Dunia Tertekan di Awal Pekan Nvidia Kehilangan Hampir Rp9.703 Triliun di Pasar Saham usai Muncul Chatbot AI Asal China

Di tengah tantangan tersebut, Arab Saudi memberi sinyal untuk menaikkan harga minyak untuk pasar Asia, mencerminkan pasokan global yang semakin ketat akibat pemangkasan produksi OPEC+ dan sanksi baru AS terhadap ekspor minyak Rusia.

Harga minyak berjangka melanjutkan tren penurunan awal pekan ini, seiring turunnya harga bahan bakar pemanas setelah cuaca dingin ekstrem di sebagian besar wilayah AS pekan lalu.

Ancaman tarif dari Presiden AS Donald Trump terhadap Kolombia pada akhir pekan—yang akhirnya ditangguhkan setelah Kolombia setuju menerima kembali imigran yang dideportasi—sempat memberikan dampak singkat pada pasar.

Ahli Strategi ING, Warren Patterson dan Ewa Manthey, mencatat, Kolombia mengirimkan sekitar 200.000 barel per hari minyak mentah berat ke AS yang digunakan oleh kilang di Gulf Coast.

Jika tarif diberlakukan, kilang-kilang tersebut harus mencari alternatif atau menghadapi biaya yang lebih tinggi.

Harga minyak juga mendapat tekanan dari pernyataan Trump pada Jumat lalu yang kembali menyerukan OPEC untuk menurunkan harga minyak.

Trump mengatakan, penurunan harga minyak dapat mengurangi pendapatan Rusia dan mengakhiri perang di Ukraina.

Kenaikan jumlah minyak mentah yang disimpan di kapal tanker di seluruh dunia juga menjadi sentimen negatif bagi harga minyak. Vortexa melaporkan bahwa minyak mentah yang disimpan di kapal tanker yang tidak bergerak selama tujuh hari atau lebih meningkat sebesar 13 persen secara mingguan menjadi 66,26 juta barel pada pekan yang berakhir 24 Januari. (Aldo Fernando)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.