Note

Sektor Multifinance Menanti Katalis Baru, Saham Ini Jadi Sorotan

· Views 11
Sektor Multifinance Menanti Katalis Baru, Saham Ini Jadi Sorotan
Sektor Multifinance Menanti Katalis Baru, Saham Ini Jadi Sorotan. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Industri multifinance mencatat perlambatan pertumbuhan pembiayaan menjadi 7,3 persen year-on-year (yoy) pada November 2024, dibandingkan 8,4 persen yoy pada Oktober 2024.

Total pembiayaan tercatat mencapai Rp501,4 triliun. Tekanan muncul dari kontraksi pembiayaan kendaraan baru.

Baca Juga:
Sektor Multifinance Menanti Katalis Baru, Saham Ini Jadi Sorotan Saham Japfa (JPFA) Sentuh Level Tertinggi Sejak 2021 Imbas Isu Go Private

Penurunan penjualan mobil sebesar 15 persen yoy dan pertumbuhan moderat sepeda motor sebesar 3,4 persen yoy menjadi faktor utama.

Meski begitu, segmen kendaraan bekas tetap menunjukkan daya tahan dengan pertumbuhan pembiayaan 14,6 persen yoy, mencerminkan peralihan konsumen ke opsi yang lebih terjangkau di tengah tekanan ekonomi.

Baca Juga:
Sektor Multifinance Menanti Katalis Baru, Saham Ini Jadi Sorotan Microsoft Dikabarkan Tertarik Ambil Alih TikTok

Penjualan Mobil Baru Masih Akan Tertekan
Sucor Sekuritas, dalam riset pada 10 Januari 2025, memperkirakan penjualan mobil baru di 2025 hanya akan tumbuh moderat sebesar 5 persen menjadi 900.000 unit.

Tantangan seperti kenaikan PPN, implementasi pajak opsen, dan lambatnya pertumbuhan pendapatan kelas menengah diperkirakan terus menekan permintaan.

Baca Juga:
Sektor Multifinance Menanti Katalis Baru, Saham Ini Jadi Sorotan Mengenal DeepSeek, AI China yang Guncang Wall Street

Mengingat pembiayaan kendaraan baru menyumbang sekitar 45 persen dari total pembiayaan multifinance, pertumbuhan industri ini diproyeksikan tetap terbatas di kisaran 7-8 persen pada 2025.

Kualitas Aset Memburuk, Tapi Masih Terkendali
Menurut catatan Sucor, rasio pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing/NPF) industri multifinance sedikit memburuk menjadi 2,71 persen pada November 2024, naik 11 basis poin (bps) dari bulan sebelumnya.

Pelemahan ini disebabkan menurunnya daya beli akibat inflasi pangan dan energi yang terus berlanjut serta lemahnya sektor padat karya.

Hal ini menambah tekanan pada kemampuan pembayaran kredit, khususnya di segmen masyarakat berpenghasilan rendah.

Sucor Sekuritas memperkirakan perusahaan multifinance akan memperketat proses persetujuan kredit demi menjaga kualitas aset, yang juga terlihat dari biaya kredit (cost of credit) yang tetap tinggi di level 5,1 persen pada Oktober 2024.

Rating Netral

Sucor Sekuritas menurunkan rekomendasinya untuk sektor ini menjadi netral, mengingat minimnya katalis pertumbuhan di segmen otomotif serta meningkatnya risiko kualitas aset dan pendanaan.

Meski begitu, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) menjadi pilihan utama Sucor Sekuritas berkat pertumbuhan pembiayaannya yang tangguh melalui produk pembiayaan tidak langsung (non-direct financing/NDF) yang menyumbang hampir 70 persen dari portofolionya.

Dengan tingkat pengembalian ekuitas (ROE) tertinggi di industri sekitar 20 persen dalam lima tahun terakhir, BFIN tetap menarik.

Selain itu, kata analis Sucor, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) juga menjadi opsi menarik sebagai proxy pertumbuhan jangka panjang penjualan otomotif Indonesia, didukung oleh potensi dividen hingga 8 persen dengan asumsi rasio pembayaran 50 persen. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.