Note

Jeda Pemangkasan Suku Bunga The Fed Dimulai, Ini Komentar Analis

· Views 16
Jeda Pemangkasan Suku Bunga The Fed Dimulai, Ini Komentar Analis
Jeda Pemangkasan Suku Bunga The Fed Dimulai, Ini Komentar Analis (Foto: dok AP)

IDXChannel - Bank sentral Amerika Serikat (The Fed) resmi menahan suku bunga acuan Fed Funds Rate (FFR) di level 4,25-4,5 persen.

Keputusan ini telah diperkirakan secara luas oleh pasar, namun sikap hawkish petinggi Fed menjadi perhatian analis.

Gubernur The Fed, Jerome Powell menegaskan, belum ada urgensi untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat, mengingat inflasi yang masih  berpeluang meningkat.

Powell menekankan ekonomi AS dan pasar tenaga kerja masih kuat, sehingga belum ada urgensi bagi mereka untuk segera melonggarkan kebijakan moneter.

Sejumlah analis sepakat keputusan Fed mengindikasikan dimulainya jeda pemangkasan suku bunga untuk periode yang lebih lama, terutama di tengah kehati-hatian bank sentral atas potensi inflasi di bawah kepemimpinan Presiden AS Donald Trump.

Bank of America (BofA) dalam risetnya menilai pernyataan Fed bersifat relatif hawkish, meskipun dinilai masih ada ruang untuk melakukan penyesuaian level FFR ke depan.

"Kami tetap nyaman dengan melihat siklus pemangkasan suku bunga telah berakhir. The Fed jarang mengubah kebijakan lebih lambat dari siklus triwulanan," tulis analis BofA dalam catatannya, dilansir Investing, Senin (30/1/2025).

Deutsche Bank juga menyampaikan pandangan serupa. Fed juga bakal tidak akan mengambil langkah pemangkasan suku bunga pada pertemuan ke depan, khususnya pada Maret.

Selain itu, Deutsche Bank menyoroti ketidakpastian kebijakan di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump menjadi faktor lain yang membuat The Fed cenderung bersikap hati-hati. 

Diketahui, Trump telah berjanji untuk melakukan perubahan besar dalam kebijakan fiskal, termasuk pemangkasan pajak korporasi serta kebijakan perdagangan dan imigrasi yang lebih proteksionis. 

Langkah-langkah tersebut berpotensi memicu tekanan inflasi di masa mendatang, yang dapat membatasi ruang gerak The Fed untuk memangkas suku bunga.

Standard Chartered dalam risetnya menilai Powell berada di posisi yang sulit, mencoba menjaga keseimbangan antara kekhawatiran terhadap potensi kebijakan inflasi di bawah Trump, dan risiko terlibat dalam perdebatan politik jika terlalu cepat mengubah kebijakan moneter.

CEO Goldman Sachs, David Solomon menyatakan langkah kebijakan The Fed pada 2025 kemungkinan besar akan tetap berada dalam area yang sempit, kecuali terjadi perubahan signifikan dalam laju inflasi.

"Jika tidak ada kebijakan yang secara drastis mengubah inflasi, saya pikir suku bunga akan berada dalam kisaran yang sempit," kata Salomon dalam komentarnya yang diunggah di situs resmi perusahaan.

Ia juga menyoroti bahwa meskipun inflasi barang tahan lama mulai mereda, sektor jasa dan harga pangan masih menjadi tantangan utama yang mempengaruhi ekonomi.

The Fed sebelumnya telah memangkas suku bunga sebesar 1 persen sepanjang 2024, seiring dengan adanya kemajuan dalam pengendalian inflasi. 

Namun, inflasi yang tetap tinggi membuat bank sentral AS memberikan sinyal pada Desember lalu bahwa pemangkasan suku bunga di 2025 akan berlangsung dengan kecepatan yang jauh lebih lambat.

(DESI ANGRIANI)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.