Note

Prospek Saham Emiten Kapal Trans Power (TPMA) di Tengah Cuaca Ekstrem

· Views 6
Prospek Saham Emiten Kapal Trans Power (TPMA) di Tengah Cuaca Ekstrem
Prospek Saham Emiten Kapal Trans Power (TPMA) di Tengah Cuaca Ekstrem (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Emiten perkapalan, PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) menghadapi tantangan besar pada kuartal IV-2024 akibat kondisi cuaca ekstrem di Asia Tenggara.

Gelombang tinggi dan curah hujan yang tidak biasa, terutama pada akhir tahun memaksa perusahaan untuk mengalihkan prioritasnya pada keselamatan armada kapal tunda dan tongkangnya.

Riset BCA Sekuritas tentang TPMA bertajuk Sail the Seas, One More Time! menyoroti dampak keuangan TPMA setelah perusahaan melaporkan kehilangan satu armada kapal akibat cuaca yang tidak menentu.

Menghadapi hal tersebut, TPMA diproyeksikan masih menghasilkan laba bersih perusahaan untuk tahun fiskal 2024 sebesar USD25,3 juta, dengan proyeksi pertumbuhan menjadi USD31,5 juta pada 2025.

Kinerja TPMA sangat erat kaitannya dengan produksi batu bara nasional, mengingat si emas hitam ini menjadi salah satu komoditas yang diangkut perseroan.

“Asia Tenggara mengalami gelombang besar dan curah hujan yang luar biasa deras, khususnya pada Desember, yang mengharuskan armada kapal tunda dan tongkang berlindung demi keselamatan, alih-alih mengambil risiko mengangkut batu bara,” tulis Analis BCA Sekuritas, Elgin Gavriel Liman, dalam riset yang diterbitkan pada 24 Januari 2025.

Data menunjukkan produksi batu bara Indonesia pada Desember 2024 turun drastis menjadi 55,53 juta ton, dibandingkan 77,43 juta ton pada November 2024.

Meskipun demikian, secara keseluruhan, produksi batu bara 2024 masih lebih tinggi dibandingkan 2023, dengan total 840 juta ton, naik dari 775 juta ton pada tahun sebelumnya. 

Selain itu, harga jual rata-rata batu bara atau average selling price (ASP) terus melampaui biaya produksi, sehingga para penambang dinilai tetap terdorong mempertahankan atau bahkan meningkatkan produksinya. BCA Sekuritas memperkirakan harga batu bara dapat mencapai sekitar USD140 per ton.

“Ini menunjukkan bahwa volume produksi batu bara tidak mungkin melambat dalam waktu dekat,” tutur dia.

Prospek Bisnis TPMA

Menatap 2025, TPMA berencana memperluas armadanya melalui pertumbuhan organik maupun kemitraan strategis. Hingga kuartal ketiga 2024, TPMA mengoperasikan 37 set kapal, sementara dua pesaingnya, BEST dan TLP, masing-masing memiliki 30 dan 44 set kapal.

Pada akhir 2024, TPMA telah menambah tiga tongkang baru, sehingga total armadanya mencapai 40 set, meski satu kapal hilang akibat cuaca buruk. 

Dalam rentang 2025-2026, TPMA menargetkan penambahan enam set kapal, dengan BEST dan TLP masing-masing menambah empat dan enam set, serta satu unit floating crane.

Gavriel menyoroti apabila seluruh armada baru ini mulai beroperasi pada semester kedua 2025, TPMA diperkirakan dapat meningkatkan volume angkutnya sebesar 11,3 persen.

“Dengan kondisi cuaca Januari 2025 yang lebih bersahabat dibandingkan Desember 2024, TPMA berada dalam posisi yang lebih kuat untuk mencatatkan kinerja yang lebih baik sepanjang tahun ini,” ulasnya.

Target Saham

BCA Sekuritas masih mempertahankan rekomendasi BUY untuk saham TPMA dengan target harga (target price/TP) Rp1.125 per saham

Proyeksi ini didasarkan pada rasio harga terhadap laba (price to earnings ratio/PE) 7,75 kali untuk tahun 2025, dengan asumsi pergerakan +0,5 standar deviasi (standard deviation).

Optimisme terhadap TPMA didukung oleh stabilitas pendapatan yang lebih baik, ekspansi armada, serta potensi keuntungan dari eksposur terhadap dolar AS. 

“Prospek tahun mendatang menunjukkan arus pendapatan yang lebih stabil, didorong oleh manfaat potensial dari dolar yang dapat memperkuat kinerja keuangan,” tutur dia.

Namun, beberapa risiko tetap mengintai, termasuk cuaca ekstrem yang tidak terduga, kemungkinan keterlambatan kedatangan atau operasional armada baru, serta potensi penurunan harga batu bara yang dapat mengurangi aktivitas produksi para penambang.

Hingga penutupan perdagangan sesi pertama, Senin (30/1/2025), saham TPMA turun 0,80 persen ke Rp620 per saham.

(DESI ANGRIANI)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.