Pasardana.id - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 mencapai 5,03% yoy, sedikit melambat dari sebesar 5,05% pada 2023.
Realisasi ini menandakan penurunan pertumbuhan kedua kalinya setelah realisasi sebesar 5,31% yoy pada 2022.
Catatan itu sejalan dengan pengeluaran domestik seperti konsumsi rumah tangga, investasi, belanja pemerintah, dan impor mengalami kenaikan, namun ekspor tumbuh lebih lambat sehingga pertumbuhan dari kontribusi ekspor neto bernilai negatif.
Sementara, perekonomian domestik meningkat pada akhir tahun di tengah meningkatnya aktivitas ekonomi selama periode liburan Natal dan Tahun Baru.
Konsumsi rumah tangga yang menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi naik menjadi 4,98% yoy pada 4Q24 (vs 4,91% yoy pada 3Q24).
Menanggapi kondisi tersebut, Office of Chief Economist Bank Mandiri memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 5,1% yoy pada tahun 2025.
"Hal ini didorong oleh tren penurunan suku bunga yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat," bunyi riset Bank Mandiri, dikutip Jumat (7/2/2025).
Menurut riset itu, dengan tren penurunan suku bunga Bank Mandiri juga memperkirakan terjadi peningkatan permintaan komoditas ekspor utama seperti batu bara dan kelapa sawit dari negara tujuan utama seperti Tiongkok dan India.
"Ke depan, arah kebijakan pemerintah melalui kebijakan fiskal maupun moneter akan sangat penting dalam menentukan dinamika ekonomi pada tahun 2025. Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan tetap stabil jika diimbangi oleh kebijakan yang proaktif untuk mengelola risiko eksternal dan menjaga ketahanan domestik," kata Bank Mandiri.
Hot
No comment on record. Start new comment.