Wall Street Ditutup Beragam Usai Pernyataan Hati-Hati The Fed
![Wall Street Ditutup Beragam Usai Pernyataan Hati-Hati The Fed](https://socialstatic.fmpstatic.com/social/202502/7bfcaf414c1e4fcb8ab573943dd6f3ea.png?x-oss-process=image/resize,w_1280/quality,q_70/format,jpeg)
IDXChannel - Indeks-indeks di Wall Street ditutup beragam alias mixed pada perdagangan Selasa (11/2/2025) waktu setempat. Kondisi itu terjadi setelah The Federal Reserve (The Fed) menyatakan tidak akan terburu-buru menurunkan suku bunga acuan.
Mengutip Investing, Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup naik 123 poin atau 0,28 persen ke 44.593 dan indeks S&P 500 naik tipis 0,04 persen ke 6.068. Sementara NASDAQ Composite ditutup terkoreksi 0,36 persen ke 19.643.
Ketua The Fed, Jerome Powell mengatakan di depan Senat bahwa The Fed tidak perlu terburu-buru menurunkan suku bunga. Menurutnya, kebijakan moneter bank sentral saat ini sudah tidak terlalu ketat dan ekonomi tetap kuat.
"Dengan kebijakan kami yang sekarang jauh lebih longgar daripada sebelumnya dan ekonomi yang tetap kuat, kami tidak perlu menyesuaikan kebijakan kami," kata Powell.
Pernyataan tersebut semakin memperkuat pernyataan para anggota Fed baru-baru ini dan pernyataan Powell sebelumnya konferensi pers FOMC Januari 2025, ketika The Fed mempertahankan suku bunga.
Imbal hasil surat utang (treasury) naik merespons pernyataan Powell karena prediksi pemotongan suku bunga berkurang di mana The Fed sekarang diperkirakan mempertahankan suku bunga pada pertemuan Maret 2025.
Powell akan menghadiri undangan Kongres AS pada Rabu waktu setempat. Dalam rapat tersebut, Powell diperkirakan menghadapi sejumlah pertanyaan tentang dampak kebijakan Presiden Donald Trump terhadap ekonomi dan inflasi.
Pernyataan Powell tersebut beriringan dengan laporan Indeks Harga Konsumen (IHK) AS di mana inflasi utama diharapkan mereda meski ada kekhawatiran inflasi inti meningkat. Pada Desember 2024, inflasi tercatat 2,9 persen, masih di atas target bank sentral 2 persen.
Sementara Presiden Trump menindaklanjuti ancamannya dengan meneken Instruksi Presiden (Inpres) yang mengenakan tarif 25 persen pada impor baja dan aluminium. Trump memperingatkan tarif impor ini dapat naik lebih tinggi dan bahkan dia sedang mempertimbangkan tarif serupa untuk mobil, chip, dan produk-produk farmasi.
(Rahmat Fiansyah)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.