Gerak Saham INKP hingga MDKA usai Turun Peringkat di MSCI

IDXChannel – Saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) melemah seiring turun peringkat di indeks MSCI. Sementara, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) justru menguat.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.22 WIB, saham INKP melemah 1,25 persen ke level Rp5.925 per saham. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp6,13 miliar.

Baca Juga:

BRI (BBRI) Salurkan Kredit Rp1.355 Triliun di 2024, 82 Persen untuk UMKM

Berbeda, saham MDKA meningkat 0,34 persen ke Rp1.460 per saham, dengan nilai transaksi Rp11,43 miliar.

Sebelumnya, MSCI mengumumkan hasil review indeks per Februari 2025, dengan sejumlah perubahan yang berdampak bagi saham-saham Indonesia.

Baca Juga:

Bain Capital Jadi Investor Baru Mayapada Hospital (SRAJ), Ini Harga Eksekusinya

Dalam laporan yang dirilis pada 11 Februari 2025, MSCI mengonfirmasi bahwa seluruh perubahan ini akan berlaku mulai penutupan perdagangan 28 Februari 2025 dan efektif pada 3 Maret 2025.

Pada kategori MSCI Global Standard Indexes, tiga saham Indonesia dikeluarkan, yakni INKP, MDKA, dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Tidak ada saham baru yang masuk dalam indeks ini.

Baca Juga:

Saham CLEO Langsung Terbang usai Masuk MSCI

Sementara itu, di MSCI Small Cap Indexes, INKP dan MDKA kini masuk dalam daftar, bersama dengan PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO). Sebaliknya, empat saham dikeluarkan dari indeks ini, yaitu PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL).

Untuk kategori MSCI Micro Cap Indexes, tidak ada perubahan yang diumumkan.

MSCI (Morgan Stanley Capital International) adalah penyedia indeks global yang menjadi acuan bagi investor institusional dalam menentukan strategi investasi. Indeks MSCI digunakan oleh fund manajer, investor institusi, dan reksadana pasif sebagai patokan dalam menyusun portofolio.

Masuk atau keluarnya suatu saham dari indeks MSCI bisa berdampak pada arus dana asing. Saham yang masuk ke indeks berpotensi mengalami peningkatan permintaan karena akan dibeli oleh para fund yang berbasis pada indeks tersebut.

Sebaliknya, saham yang dikeluarkan cenderung mengalami tekanan jual karena fund yang mengikuti MSCI harus menyesuaikan portofolionya.

MSCI akan kembali melakukan tinjauan indeks pada Mei 2025, dengan pengumuman dijadwalkan pada 13 Mei 2025 dan perubahan berlaku efektif pada 2 Juni 2025. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.