Note

Bursa Asia Menguat, Pasar Cerna Pernyataan Powell dan Tunggu Data Inflasi

· Views 16
Bursa Asia Menguat, Pasar Cerna Pernyataan Powell dan Tunggu Data Inflasi
Bursa Asia Menguat, Pasar Cerna Pernyataan Powell dan Tunggu Data Inflasi. (Foto: Reuters)

IDXChannel – Bursa saham Asia naik pada perdagangan Rabu (12/2/2025). Sentimen pasar dipengaruhi oleh hasil beragam di Wall Street, di tengah eskalasi tarif terbaru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Selain itu, pasar juga mencermati pernyataan Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell yang mengisyaratkan bahwa bank sentral tidak terburu-buru untuk kembali menurunkan suku bunga.

Baca Juga:
Bursa Asia Menguat, Pasar Cerna Pernyataan Powell dan Tunggu Data Inflasi Bain Capital Jadi Investor Baru Mayapada Hospital (SRAJ), Ini Harga Eksekusinya

Menurut data pasar, hingga pukul 09.52 WIB, Indeks Nikkei 225 naik 0,17 persen, sementara indeks Topix yang lebih luas justru turun 0,28 persen, seiring saham-saham Jepang yang bergerak tanpa arah jelas setelah libur sehari.

Di Jepang, investor menantikan rilis data ekonomi mendatang, termasuk pesanan alat mesin pada Rabu serta data inflasi produsen yang dijadwalkan keluar Kamis.

Baca Juga:
Bursa Asia Menguat, Pasar Cerna Pernyataan Powell dan Tunggu Data Inflasi Saham CLEO Langsung Terbang usai Masuk MSCI

Selain saham Jepang, Shanghai Composite juga terkerek 0,24 persen, Hang Seng meningkat 2,11 persen, KOSPI Korea Selatan (Korsel) mendaki 0,24 persen.

Kemudian, indeks ASX 200 Australia tumbuh 0,35 persen dan STI Index terapresiasi 0,03 persen.

Baca Juga:
Bursa Asia Menguat, Pasar Cerna Pernyataan Powell dan Tunggu Data Inflasi Pengendali Borong Saham RAJA Senilai Rp71 Miliar di Awal Tahun

Wall Street Variatif

Indeks saham acuan AS berakhir alias Wall Street ditutup beragam atau mixed pada Selasa (11/2) seiring pasar menganalisis pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell terkait kebijakan moneter dan menantikan data inflasi konsumen resmi untuk Januari.

Nasdaq Composite melemah 0,4 persen ke 19.643,9, sementara Dow Jones Industrial Average naik 0,3 persen ke 44.593,7. S&P 500 nyaris tak berubah di 6.068,5.

Mengutip MT Newswires, sektor consumer discretionary mencatat penurunan terbesar, sedangkan consumer staples memimpin penguatan.

"Dengan stance kebijakan moneter yang kini jauh kurang ketat dibanding sebelumnya dan ekonomi yang tetap kuat, kami tidak perlu terburu-buru menyesuaikan kebijakan," ujar Powell dalam pernyataan yang disiapkan untuk Komite Perbankan, Perumahan, dan Urusan Perkotaan Senat.

"Kami tahu bahwa pelonggaran kebijakan yang terlalu cepat atau berlebihan bisa menghambat kemajuan dalam menekan inflasi," katanya.

"Di sisi lain, pelonggaran yang terlalu lambat atau terlalu sedikit dapat melemahkan aktivitas ekonomi dan lapangan kerja secara tidak perlu."

Powell dijadwalkan kembali berbicara di hadapan Komite Jasa Keuangan DPR AS pada Rabu.

Data pemerintah yang akan dirilis Rabu diperkirakan menunjukkan inflasi konsumen AS naik 0,3 persen secara bulanan pada Januari setelah meningkat 0,4 persen pada Desember, menurut konsensus yang dikompilasi Bloomberg.

Secara tahunan, indeks harga konsumen AS diperkirakan tetap di 2,9 persen, sama dengan bulan sebelumnya.

Laporan harga produsen resmi untuk Januari dijadwalkan rilis Kamis.

Pada akhir Januari, The Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah setelah tiga kali pemangkasan berturut-turut dan menyebut inflasi masih cukup tinggi.

Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun naik 4,2 basis poin ke 4,54 persen pada Selasa, sedangkan yield obligasi dua tahun bertambah 2,2 basis poin ke 4,29 persen.

Survei National Federation of Independent Business menunjukkan optimisme bisnis kecil di AS turun lebih dari perkiraan pada Januari, sementara indeks ketidakpastian melonjak.

"Dengan kebijakan moneter tetap bertahan dalam waktu dekat, kebijakan fiskal yang berjalan lambat di Kongres, serta kebijakan perdagangan yang menjadi sorotan utama, ketidakpastian kemungkinan tetap menjadi faktor penghambat kepercayaan bisnis dalam beberapa bulan ke depan," kata TD Economics. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.