Note

Wall Street Ditutup Beragam Imbas Data Inflasi AS Meningkat

· Views 7
Wall Street Ditutup Beragam Imbas Data Inflasi AS Meningkat
Wall Street Ditutup Beragam Imbas Data Inflasi AS Meningkat. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Wall Street ditutup beragam dengan indeks S&P 500 turun signifikan pada perdagangan Rabu (12/2/2025) waktu setempat. Laju indeks utama tersebut dipengaruhi kenaikan inflasi yang tidak terduga, yang semakin mempersempit jalan bagi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed).

Mengutip Investing, Dow Jones Industrial Average turun 224 poin, atau 0,50 persen ke 44.368, indeks S&P 500 turun 0,27 persen ke 6.051, dan NASDAQ Composite naik 0,03 persen ke 19.649.

Baca Juga:
Wall Street Ditutup Beragam Imbas Data Inflasi AS Meningkat Wall Street Dibuka Turun, Investor Cemas Dampak Perang Tarif hingga Prospek Inflasi

Indeks Harga konsumen AS naik lebih dari yang diharapkan pada Januari, menunjukkan tekanan inflasi masih ada untuk mengarahkan The Fed berpikir hati-hati sebelum potensi penurunan suku bunga di masa mendatang.

Harga konsumen utama meningkat sebesar 3,0 persen dalam dua belas bulan hingga Januari, di atas ekspektasi pasar di mana akan sesuai dengan laju Desember sebesar 2,9 persen. 

Baca Juga:
Wall Street Ditutup Beragam Imbas Data Inflasi AS Meningkat Wall Street Ditutup Beragam Usai Pernyataan Hati-Hati The Fed

Dari bulan ke bulan, pengukur tersebut secara tak terduga meningkat menjadi 0,5 persen, naik dari 0,4 persen pada bulan sebelumnya dan lebih cepat dari ekspektasi ekonom sebesar 0,3 persen.

Inflasi 'inti', yang mengecualikan unsur-unsur yang mudah berubah seperti makanan dan energi, juga naik lebih dari yang diharapkan, yaitu sebesar 0,4 persen pada bulan tersebut dan 3,3 persen secara tahunan, lebih tinggi dari yang diharapkan masing-masing 0,3 persen dan 3,1 persen.

Baca Juga:
Wall Street Ditutup Beragam Imbas Data Inflasi AS Meningkat Data Inflasi AS di Atas Ekspektasi, Wall Street Dibuka Turun

Sebelumnya, inflasi telah melambat secara stabil sejak lonjakan pascapandemi. Tetapi Ketua Fed Jerome Powell mengatakan kepada Komite Perbankan Senat pada hari Selasa bahwa bank sentral tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga, mengingat bahwa bank sentral telah memangkas suku bunga sebesar 1 persen pada 2024, dan bahwa ekonomi tetap kuat.

Dalam pernyataannya di Kongres pada hari kedua, Powell menyebut The Fed ingin mempertahankan kebijakan moneter "restriktif untuk saat ini," dengan mencatat bahwa meskipun inflasi mendekati target bank sentral AS sebesar 2 persen, namun data terakhir belum mencapai target tersebut.

(Febrina Ratna Iskana)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.