Dua Saham IT Ini Berpotensi Cuan di Tengah Tren Digitalisasi

IDXChannel - Sektor teknologi informasi (information technology/IT) di Indonesia terus berkembang pesat, didorong oleh meningkatnya permintaan akan perangkat keras, solusi digital, layanan cloud, dan keamanan siber.

Di tengah tren ini, dua emiten, PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) dan PT Mastersystem Infotama (MSTI), diprediksi bakal diuntungkan dan menarik untuk dikoleksi.

Baca Juga:

Saham Telkom Bangkit, Bagaimana Prospeknya?

MTDL, sebagai distributor dan penyedia solusi TI terkemuka, serta MSTI, yang fokus pada transformasi digital di sektor korporasi, dinilai memiliki fundamental kuat dan prospek cerah.

“Kami memulai cakupan [coverage] terhadap MTDL dan MSTI dengan rekomendasi beli, didukung oleh pertumbuhan pesat industri TI serta kondisi keuangan yang solid dan rekam jejak yang kuat,” kata analis Verdhana Sekuritas, dalam laporan pada 12 Februari 2025.

Baca Juga:

Prospek Saham BREN CS Pasca Tak Masuk MSCI

Laporan riset terbaru Verdhana, menyebutkan, MTDL berpotensi mencatatkan pertumbuhan pendapatan rata-rata 10 persen per tahun hingga 2026, sementara MSTI diproyeksikan membukukan pendapatan Rp6,1 triliun pada tahun yang sama.

Dari segi bisnis, MTDL diperkirakan akan diuntungkan oleh lonjakan permintaan perangkat seperti laptop dan smartphone, sementara bisnis cloud dan pusat data MSTI tumbuh pesat, tercermin dari kenaikan pendapatan hingga 76 persen secara tahunan per September 2024.

Baca Juga:

Prospek Sektor Perbankan di Tengah Tantangan Kredit dan Likuiditas

Keamanan siber juga menjadi sektor yang menjanjikan, dengan pasar yang diperkirakan tumbuh 20 persen per tahun hingga 2030.

Dari sisi valuasi, target harga MTDL ditetapkan pada Rp1.000 per saham, sedangkan MSTI dipatok di Rp2.000 per saham.

Namun, investor tetap perlu mencermati risiko seperti persaingan ketat di industri TI, perubahan atau disrupsi teknologi yang cepat, serta ketidakpastian ekonomi yang dapat mempengaruhi belanja IT perusahaan. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.