Pasardana.id - Dalam rangka mendukung program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan), program literasi keuangan yang diinisiasi oleh Otoritas Jakarta Keuangan (OJK) agar masyarakat lebih melek dalam berinvestasi di industri pasar modal, BNI Asset Management (BNI AM) melalui program “Goes to Office” bekerjasama dengan Wealth Management BNI menggandeng BNI Corporate University, menyelenggarakan acara edukasi pengelolaan keuangan untuk seluruh karyawan BNI Group melalui channel youtube BNI Corpu tv.
Acara yang mengusung tema “Langkah Cerdas Kelola Bonus & THR Agar Tak Numpang Lewat” ini, diselenggarakan di studio BNI Corporate University, Jakarta Kota, Rabu (12/2), dengan menghadirkan dua orang narasumber, yaitu Farash Farich, SEVP Investment BNI Asset Management, dan Edo Yonathan, Mutual Fund Product Manager Div. WEM BNI.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya, Karyawan Bank BNI selalu menerima THR & pembagian Bonus tahunan. Oleh karena itu, BNI AM memberikan edukasi pengelolaan keuangan agar uang THR & Bonus tahunan tidak habis digunakan untuk pembelian yang bersifat konsumtif. Nah, agar bonus tahunan & THR biar tidak cuma numpang lewat doang, untuk pertama tipsnya adalah mengubah mindset kita, bahwa perencanaan keuangan tidak rumit & harus dilakukan, supaya ketika ada suatu hal terkait keuangan kita, kita bisa mengantisipasinya. Dan kedua, Konsisten, sehingga menjadi kebiasaan untuk melakukan perencanaan keuangan tersebut,” beber Edo Yonathan, seperti dilansir dalam keterangan tertulis yang diterima Pasardana.id, Kamis (13/2).
“Dan dengan adanya aplikasi Wondr by BNI ini, dapat melatih pengguna untuk konsisten berinvestasi di reksa dana, bisa langsung cek hasil investasinya dan lebih mudah transaksi, banyak kemudahan di aplikasi Wondr ini, sehingga tidak ada alasan lagi untuk tidak berinvestasi di Reksa Dana,” tambah Edo Yonathan.
Di kesempatan yang sama, Farash Farich menyampaikan, “Hal pertama, mindset dulu, jangan sampai numpang lewat doang. Kedua, fokus untuk mengontrol pengeluaran, karena pengeluaran bulanan rutin seharusnya sudah bisa tercover oleh gaji, sehingga THR & bonus tahunan harus di posisikan supaya surplus. Masalahnya, jika THR masih ada meng-cover pengeluaran bulanan, berarti ada yang salah dalam mengatur perencanaan keuangan. Dan kemudian, bagaimana cara memulainya dengan investasi. Karena sebenarnya, investasi itu adalah menahan pengeluaran tapi kita akan pakai untuk di masa depan, apalagi sekarang sudah terbantu dengan adanya Wondr, tinggal buka dan diaplikasi itu ada semua.”
“Menurut saya, biaya lifestyle itu jangan dipakai duluan, skala prioritas yang pertama kita dahulukan yaitu: mulai sisihkan untuk membayar kebutuhan hidup dan cicilan, selanjutnya yang kedua: Investasi, baru sisanya dapat dipergunakan biaya lifestyle,” sambung Farash Farich.
“Dari abad pertengahan pasti selalu ada krisis ekonomi. Jadi kalau ada bilang ekonomi jelek bukan hal yang baru, dari tahun 1920an, 70an, 80an, dan 90an itu selalu ada krisis ekonomi, mungkin yang terakhir bagi kita pas covid dan market selalu fluktuatif.Jadi jangan nungguin market dan ekonomi mau kemana, kalau nungguin hal itu, investasi pun gak akan jadi jadi. Nah jadi menurut saya, untuk investasi harus jalan terus apapun kondisi market, justru ketika market lagi turun harga lagi murah dan potensi imbal hasilnya akan lebih tinggi,” bebernya lagi.
Ditambahkan, “Sebelum berinvestasi kita harus mengetahui instrument investasi yang cocok dengan tujuan investasi dan profil risiko kita, Reksa Dana BNI-AM Dana Likuid dan BNI-AM Teakwood bisa menjadi solusi produk investasi yang tepat untuk mengembangkan uang bonus & THR.”
Lebih lanjut Farash Farich juga memberikan tips untuk berinvestasi.
“Jangan terjebak investasi bodong, dilihat dulu perusahaan yang terpercaya, karena BNI merupakan bank BUMN dan produk reksa dana BNI-AM pun juga diawasi oleh OJK. Coba kenali produknya, mulai lihat berdasarkan instumentnya untuk jangka panjangkah, menengah atau jangka pendek,” ujarnya.
“Dan biasanya untuk liburan karena untuk jangka pendek diinvestasikan ke reksa dana pasar uang seperti di reksa dana BNI-AM Dana Likuid, dan klo mau dimixed juga bisa misalnya 80% reksa dana pasar uang BNI-AM Dana Likuid dan 20% reksa dana Pendapatan tetap di BNI-AM Teakwood. Dan satu lagi jika untuk Pendidikan anak, mungkin bisa sebaliknya 80% Reksa Dana Pendapatan tetap di BNI-AM Teakwood dan 20% reksa dana pasar uang BNI-AM Dana Likuid, jadi gak selalu satu kebutuhan itu dalam 1 produk investasi, tapi bisa mixed, jika ingin investasi lebih panjang lagi bisa di mixed dengan reksa dana Saham,” kata Farash Farich.
Diharapkan, dengan adanya Edukasi financial planning yang disiarkan secara live melalui youtube BNI University dapat meningkatkan pemahaman berinvestasi di pasar modal, khususnya di Reksa Dana serta meningkatkan kesadaran Masyarakat, khususnya karyawan BNI Group, untuk melek investasi di pasar modal dengan layanan digitalisasi, yang kemudian mendorong masyarakat semakin antusias berinvestasi produk BNI Asset Management melalui aplikasi Wondr by BNI.
Hot
No comment on record. Start new comment.