Pasardana.id - Menteri Tenaga Kerja (Menaker), Prof. Yassierli, S.T., M.T., Ph.D menilai, Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB) memiliki peran penting dalam menopang Hubungan Industrial Pancasila (HIP), selain pemerintah dan pengusaha.
untuk itu, ia mengajak organisasi SP/SB bersama Pemerintah untuk terus menggaungkan nilai-nilai luhur HIP untuk mewujudkan hubungan industrial yang harmonis di perusahaan.
"HIP harusnya lebih mudah diterapkan di Indonesia karena kita memiliki DNA (Deoxyribo Nucleic Acid =Asam deoksiribonukleat) bangsa ini yakni Pancasila, gotong-royong, kesetaraan, kemanusiaan yang adil dan beradab," ujar Yassierli, seperti dilansir dari siaran pers, Kamis (13/2/2025).
Sebelumnya, saat menyampaikan keynote speech pada Uni APRO, Ua Zensen & ASPEK Indonesia National Conference bertema 'Building Partnership Industrial Relations for Indonesian Commerce Sector' yang digelar oleh Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Indonesia di Jakarta, Rabu (12/2/2025) Yassierli menjelaskan mengenai konsep HIP, dimana pemerintah berperan sebagai 'pengayom' dalam menetapkan kebijakan, memberikan pelayanan, melaksanakan pengawasan, dan penindakan terhadap pelanggaran Undang-Undang.
Sementara peranan pengusaha, yakni memanusiakan manusia dan menempatkan pekerja/buruh sebagai faktor internal dalam menciptakan kemitraan, mengembangkan usaha, memperluas lapangan kerja dan memberikan kesejahteraan buruh secara terbuka.
Sedangkan pekerja (SP/SB) harus memiliki rasa ikut memiliki, mempertahankan dan mawas diri.
"Dalam aktivitasnya di perusahaan, pekerja menjalankan pekerjaan sesuai tanggungjawabnya, menyalurkan aspirasi secara demokratis, memajukan perusahaan, meningkatkan kesejahteraan anggota dan mengembangkan keterampilan," kata Yassierli.
Yassierli menambahkan, penerapan HIP Indonesia juga didukung oleh kesadaran kemitraan antara pengusaha dan pekerja.
Yakni mitra proses produksi, bahwa pekerja dan pengusaha merupakan teman seperjuangan produksi sehingga wajib kerja sama membantu keberhasilan usaha dan menaikan produksi.
"Pekerja dan pengusaha juga merupakan mitra keuntungan atau temen seperjuangan pemerataan hasil perusahaan, dan hasil usaha perusahaan dinikmati bersama dengan bagian yang layak dan serasi, " katanya.
Selain itu, kata Yasseirli, pekerja dan pengusaha juga merupakan teman seperjuangan tanggung jawab kepada Tuhan YME, bangsa dan negara, masyarakat, pekerja serta keluarga perusahaan tempat bekerja.
Hot
No comment on record. Start new comment.