Note

Harga Emas Dunia Menguat Tujuh Pekan Beruntun

· Views 33
Harga Emas Dunia Menguat Tujuh Pekan Beruntun
Harga Emas Dunia Menguat Tujuh Pekan Beruntun. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga emas kembali mencatat pekan positif, menjadikannya kenaikan ketujuh berturut-turut meskipun ditutup melemah akibat aksi ambil untung pada Jumat (14/2/2025).

Berdasarkan data pasar, emas spot (XAU/USD) turun 1,57 persen ke USD2.882,48 per troy ons, setelah menyentuh rekor tertinggi (ATH) USD2.942,70 pada Selasa.

Baca Juga:
Harga Emas Dunia Menguat Tujuh Pekan Beruntun Bank Permata (BNLI) Cetak Laba Rp3,6 Triliun Sepanjang 2024

Dikutip dari Dow Jones Newswires, Jumat (14/2), sentimen terhadap emas sempat tertekan setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menginstruksikan para pemimpin lembaga untuk mengkaji penerapan tarif timbal balik.

"Keputusan ini meredakan kegelisahan pasar awal dan melemahkan dolar AS, karena kekhawatiran perang dagang mereda—untuk sementara," kata analis Pepperstone, Quasar Elizundia.

Baca Juga:
Harga Emas Dunia Menguat Tujuh Pekan Beruntun Saham Bank Raksasa dan Konglo Jadi Sasaran Jual Asing Sepekan

Namun, faktor teknikal turut berperan. "Kegagalan emas menembus rekor tertinggi pada Selasa bisa membentuk pola double top, sehingga muncul aksi ambil untung menjelang akhir pekan," ujar Wakil Presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals, Peter Grant.

Secara keseluruhan, tren emas masih bullish, didorong oleh berbagai faktor seperti tarif perdagangan, inflasi yang mendasari, serta pelemahan dolar AS.

Baca Juga:
Harga Emas Dunia Menguat Tujuh Pekan Beruntun IHSG Melemah 1,54 Persen Selama Sepekan, Market Cap Turun Jadi Rp11.595 Triliun

Menurut Chief Operating Officer di Allegiance Gold, Alex Ebkarian, pergeseran dari aset kertas ke emas fisik juga semakin memperkuat tren ini.

Pada Kamis, Trump mengarahkan tim ekonominya untuk menyusun rencana penerapan tarif timbal balik bagi negara-negara yang mengenakan pajak atas impor AS.

Langkah yang berpotensi meningkatkan inflasi ini dapat mendorong permintaan emas sebagai aset lindung nilai terhadap kenaikan harga dan ketidakpastian geopolitik.

Sementara itu, penjualan ritel AS mencatat penurunan terbesar dalam hampir dua tahun pada Januari, menandakan perlambatan pertumbuhan ekonomi di awal kuartal I-2025.

Meski demikian, pelaku pasar memperkirakan Federal Reserve (The Fed) AS tidak memangkas suku bunga hingga September karena masih tingginya inflasi. Penurunan klaim tunjangan pengangguran menunjukkan pasar tenaga kerja tetap tangguh. (Aldo Fernando)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.