3 Cara Mengelola Emosi saat Trading Saham yang Sering Diabaikan Pemula

IDXChannel—Bagaimana cara mengelola emosi saat trading saham? Trading dan investasi saham tidak hanya membutuhkan ilmu dan wawasan terkait pasar saham, tetapi juga membutuhkan pengelolaan emosi yang tepat.
Trading adalah kegiatan investasi berisiko tinggi. Meskipun banyak orang mengetahui prinsip dasar trading, yakni membeli di harga murah dan menjual di target harga, tidak sedikit investor yang terjebak pada kondisi yang membutuhkan kontrol emosi.

Proses pengambilan keputusan trading dapat dipengaruhi oleh emosi sesaat, dan ketika hal ini terjadi, trader ataupun investor bisa saja mengambil keputusan yang gegabah. Didasari oleh rasa panik atau keserakahan yang berlebihan.
Pasar saham bergerak dinamis, ada beberapa kondisi yang dapat memengaruhi emosi dan kondisi psikis trader maupun investor. Misalnya, ketika IHSG tengah mengalami tren penurunan berkelanjutan.

Lantas bagaimana cara mengelola emosi saat trading saham agar tidak mengambil keputusan secara gegabah? Melansir Phillip Sekuritas Indonesia dan sumber lain (16/2), berikut ini adalah cara mengelola emosi saat trading saham.
Cara Mengelola Emosi saat Trading Saham Agar Tidak Gegabah Ambil Keputusan
1. Tidak FOMO
Saat harga saham tengah rally, atau menunjukkan kenaikan beruntun, banyak trader yang terkena FOMO (fear of missing out), alias takut ketinggalan kereta. Karena tidak ingin ketinggalan kesempatan, trader akhirnya nekat membeli saat harga sudah tinggi.
Padahal, membeli saham di harga tinggi sangat berisiko. Apalagi jika kenaikan harganya sudah terlalu tinggi dan likuiditasnya tidak terlalu besar. Harga saham bisa saja berbalik arah dan memulai tren penurunan.
Saat harga sudah terbentuk tinggi, ingatlah bahwa ada trader yang sudah membeli saham ketika harganya masih murah. Sehingga selalu ada potensi trader-trader dengan average harga pembelian murah berniat untuk mulai mengambil keuntungan (profit taking).
2. Jangan Melawan Tren
Saat saham menunjukkan pergerakan tren bearish, terkadang trader melakukan aksi beli karena berasumsi harga sudah turun sangat tajam dan optimistis harga akan naik dalam waktu dekat.
Padahal, bisa saja saham tersebut terus mencatatkan penurunan harga. Akibatnya, trader seperti menangkap pisau jatuh, dengan nilai kerugian yang malah bertambah. Dalam kondisi bearish, seorang trader juga mesti tahu kapan cut loss.
Seringkali trader enggan untuk cut loss karena tidak bersedia merugi, lalu memutuskan untuk averaging down untuk memperbaiki rata-rata nilai investasi sembari berharap harga saham akan rebound.
Saat tren harga menunjukkan penurunan berlanjut, terkadang cut loss adalah satu-satunya jalan untuk menghindari kerugian lebih dalam. Tidak ada salahnya trader beristirahat sejenak (tidak transaksi apa pun) sembari menyiapkan modal untuk trading berikutnya.
Keengganan untuk cut loss itu bisa dikarenakan ketidaksiapan trader untuk menanggung risiko, lalu membuat trader memaksakan diri untuk optimistis. Saat trading, penting bagi trader untuk mengelola ekspektasi dan menerima kondisi pasar apa adanya.
3. Membeli Sedikit-Sedikit
Seorang trader kawakan, Ellen May, pernah mengatakan bahwa kepanikan berlebih saat harga saham menunjukkan tren penurunan salah satunya diakibatkan karena persentase kepemilikan yang terlalu besar di portofolio.
Cara untuk mengatasi kepanikan berlebihan saat tren turun ataupun FOMO saat tren naik, adalah dengan membeli saham dengan persentase secukupnya, alias sedikit-sedikit dan tidak all-in atau mengeluarkan semua modal untuk membeli saham.
Dengan demikian saat harga berlanjut turun, kerugian masih terkendali. Sebaliknya, saat harga terus naik, trader tetap merasakan keuntungan dari kepemilikannya.
Itulah penjelasan penting tentang cara mengelola emosi saat trading saham.
(Nadya Kurnia)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.