Terungkap Kondisi Sanken Cikarang yang Mau Tutup Pabrik Juni

- Sanken Setop Produksi Juni
- Nasib Karyawan
Kondisi PT Sanken Indonesia yang akan menutup bisnisnya di Cikarang diungkap Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Produsen power supply untuk kebutuhan laptop hingga otomotif itu memutuskan hengkang dari Tanah Air dan meneruskan bisnisnya di negara asalnya, Jepang.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Setia Diarta menjelaskan, Sanken telah rugi sejak 2019. Hal inilah yang melatarbelakangi perusahaan memutuskan menutup pabriknya di Indonesia.
"Penghentian lini produksi Sanken Indonesia ini bukan karena iklim usaha di Indonesia, tapi lebih pada kebijakan manajemen yang ada di Jepang untuk memberhentikan karena perusahaan ini sebenarnya sudah kalau boleh dibilang merugi dari 2019. Ini yang membuat Sanken Indonesia yang ada di Cikarang ini diberhentikan," katanya di Kantor Kemenperin, Jakarta Selatan, Jumat (21/2/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Bos Buruh Ungkap PHK Ratusan Pekerja Sanken di Cikarang |
Sebagai informasi, produk yang dihasilkan Sanken adalah switch mode power supply dengan kapasitas produksi sebesar 3,95 juta pcs per tahun dan transformator dengan kapasitas produksi mencapai 4,32 juta pcs per tahun. Pangsa pasar mereka untuk sektor otomotif dan elektronik
Kapasitas produksi Sanken telah turun drastis sejak tahun 2017. Sementara di tahun 2024 Sanken Indonesia hanya memproduksi barang untuk kebutuhan otomotif dengan utilisasi 10-14%.
"Dari 2017 itu udah jauh drastis. Bahkan 2024 lalu itu mereka hanya mengerjakan untuk otomotif. Untuk otomotif aja kapasitasnya hanya 10% ya utilisasinya. Kemarin kan saya sempat ngomong 14%, memang 14% itu ya. Ya 10-14% itu hanya untuk pemenuhan itu aja, jadi udah nggak ada demand lain," ungkap Setia.
Ia menjelaskan, sejak 2017 induk usaha Sanken di Jepang tidak lagi memproduksi power supply atau adapter dan fokus ke bisnis semikonduktor. Alhasil, hanya pabrik di Indonesia yang masih memproduksi power supply cs.
"Dari 2017 itu oleh mother company-nya di Jepang untuk proses produksi power supply dan adapter tadi itu sudah diputus. Jadi hanya yang di Indonesia yang produksi power supply dan adapter. Yang di Jepang sudah tidak ada karena mereka konsen untuk ke semikonduktor," sebut dia.
Sanken Setop Produksi Juni
Rencana awalnya Sanken Indonesia menutup produksinya pada Februari 2024. Namun, dengan berbagai pertimbangan perusahaan baru memutuskan untuk memberhentikan produksi pada Juni 2025.
"Sebenarnya manajemennya itu Februari 2024 itu ingin memberhentikan produksi. Catatannya ya, sebenarnya skenario awalnya itu adalah Februari 2024. Tapi dengan pertimbangan dan selanjutnya akan diberhentikan produksi itu di Juni 2025," tutur Setia.
Pada Kesempatan itu ia juga menegaskan Sanken Indonesia berbeda dengan PT Sanken Argadwija di Tangerang yang memproduksi alat elektronik rumah tangga seperti mesin cuci, lemari es, atau dispenser. Sanken Argadwija dipastikan tidak tutup dan bahkan akan melakukan ekspansi ke Cirebon.
Baca juga: Sanken di Cikarang Mau Tutup Juni, Rugi Sejak 2019 |
Terkait penyelesaian masalah kepegawaian, Setia menyebut hal itu berjalan lancar sesuai regulasi yang berlaku. Sanken juga membekali karyawan-karyawannya dengan program pengembangan skill sebagai persiapan setelah pabrik tutup.
"Nah, lalu pertanyaan berikutnya bagaimana transisi dengan masalah kepegawaian? Seperti kami sampaikan tempoh hari mereka sepertinya smooth dan sesuai SOP, di mana kalau kita lihat mereka sudah membekali ini karyawan-karyawan mereka," imbuhnya.
Nasib Karyawan
Setia juga membantah perusahaan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) imbas tutupnya pabrik. Menurutnya yang dilakukan perusahaan adalah golden shake hand atau program pensiun dini untuk karyawan untuk berhenti dari pekerjaan secara sukarela.
"In total mungkin ada sekitar 450-an pegawainya yang tercatat itu, dan mereka mempersiapkan. Ada banyak yang dipersiapkan dengan mereka mengenai upah untuk pensiun, bukan PHK ya. PHK kan sepihak nih kalau bacanya. Tapi kalau pensiun ya ini memang golden shake hand," jelas Setia.
"Ini sesuai lah dengan ketentuan peraturan, artinya mereka tidak sepihak. Kemudian yang kedua mereka juga memberikan bekalan kepada para pekerja yang tertarik untuk mengembangkan jiwa wirausaha. Jadi mereka membekali dengan kewirausahaan, mungkin kasih skill tertentu," tambah dia.
(ily/rrd)Reprinted from detik_id,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.