Note

Harga Emas Cetak Rekor Lagi di Tengah Kekhawatiran Tarif dan Arus Masuk ETF

· Views 5
Harga Emas Cetak Rekor Lagi di Tengah Kekhawatiran Tarif dan Arus Masuk ETF
Harga Emas Cetak Rekor Lagi di Tengah Kekhawatiran Tarif dan Arus Masuk ETF. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga emas dunia kembali naik ke rekor tertinggi pada Senin (24/2/2025), didorong oleh permintaan aset safe haven di tengah kekhawatiran terhadap rencana tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Arus masuk ke ETF (exchange-traded fund) emas terbesar dunia turut memberikan dorongan tambahan.

Harga emas spot ditutup naik 0,54 persen menjadi USD2.952,06 per troy ons pada Senin, setelah sempat menyentuh USD2.956,15 pada perdagangan intraday—rekor ke-11 sepanjang 2025.

Baca Juga:
Harga Emas Cetak Rekor Lagi di Tengah Kekhawatiran Tarif dan Arus Masuk ETF BI: Uang Beredar Januari 2025 Tembus Rp9.232 Triliun

Indeks dolar AS menyentuh level terendah sejak 10 Desember, membuat emas lebih terjangkau bagi pembeli dengan mata uang lain.

"Investor percaya bahwa dalam beberapa minggu hingga bulan ke depan, atau bahkan lebih lama, harga emas akan terus menguat," ujar analis senior di Kitco Metals, Jim Wyckoff.

Baca Juga:
Harga Emas Cetak Rekor Lagi di Tengah Kekhawatiran Tarif dan Arus Masuk ETF Dirut Pertamina Patra Niaga Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Tata Kelola Minyak Mentah

"Arah paling mungkin bagi emas tetap mendatar hingga naik, dan selama ketidakpastian masih ada, harga emas berpeluang terus meningkat."

Pekan lalu, Trump memperingatkan akan ada tarif baru dalam waktu dekat. Rencana ini dipandang sebagai pemicu inflasi dan berpotensi memicu perang dagang, sehingga meningkatkan permintaan terhadap aset safe haven seperti emas.

Baca Juga:
Harga Emas Cetak Rekor Lagi di Tengah Kekhawatiran Tarif dan Arus Masuk ETF Produsen Mobil Listrik Vietnam VinFast Jadi Sponsor Timnas Indonesia

SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, melaporkan kepemilikannya naik menjadi 904,38 metrik ton pada Jumat (23/2), tertinggi sejak Agustus 2023.

Harga yang bertahan di atas USD2.950 per ons mulai mengarahkan fokus investor ke level USD3.000. Sejauh ini, emas sudah naik lebih dari 12 persen pada 2025.

Pelaku pasar kini menantikan laporan Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi AS pada Jumat, yang menjadi tolok ukur inflasi bagi The Fed.

Menurut mayoritas ekonom dalam survei Reuters, The Fed kemungkinan baru memangkas suku bunga pada kuartal berikutnya, setelah sebelumnya diperkirakan pada Maret.

Selain itu, setidaknya sembilan pejabat bank sentral AS dijadwalkan berbicara pekan ini, yang diperkirakan menegaskan sikap hati-hati terhadap pemangkasan suku bunga lebih lanjut. (Aldo Fernando)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.