Surat Utang POWR Naik Kelas Jadi Investment Grade

IDXChannel - S&P Global Ratings menaikkan peringkat utang PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) menjadi BBB- (stabil) dari BB+ (positif). Kenaikan rating itu membuat surat utang yang diterbitkan perseroan digolongkan layak investasi (investment grade).

Kenaikan rating itu terjadi di tengah rencana perseroan yang akan menerbitkan surat utang senilai USD500 juta di Bursa Singapura. Penerbitan surat utang itu dilakukan untuk me-refinancing surat utang yang akan jatuh tempo pada September 2026.

Baca Juga:

POWR Ungkap Alasan Refinancing Surat Utang USD500 Juta

"Kami memperkirakan manajemen akan tetap hati-hati mengelola refinancing seperti yang pernah dilakukan sebelumnya," kata Analis S&P Global, Vernice Tan dikutip Selasa (25/2/2025).

Tan menilai, POWR memiliki balance sheet yang kuat dan mampu membayar sisa utang yang akan jatuh tempo tahun depan. Ini mengingat pada akhir 2024, posisi kas dan setara kas POWR mencapai USD445 juta di samping kinerja keuangan yang stabil dan fleksibilitas perseroan dalam mengalokasikan belanja modal.

Baca Juga:

Cikarang Listrindo (POWR) Cetak Laba Bersih USD75,3 Juta di 2024

"Dalam model yang kami buat, Cikarang Listrindo hanya membutuhkan refinancing sekitar USD100-USD150 juta untuk sisa utangnya. Namun, kami memperkirakan bahwa perusahaan mempertahankan sejumlah leverage sekaligus melakukan refinancing dalam jumlah yang lebih besar," kata Tan.

Menurut Tan, kemampuan POWR menghasilkan arus kas sangat baik di mana kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi sedikitnya USD70 juta setiap tahun. Selain itu, perusahaan ini juga rajin membagikan dividen kepada pemegang saham. 

Perusahaan mempunyai fleksibilitas dalam membayar dividen, bahkan mengurangi porsinya. Namun, dia tetap memperkirakan POWR akan menebar dividen besar pada kisaran USD60-USD65 juta per tahun.

S&P menetapkan outlook stabil pada peringkat utang POWR dengan harapan perseroan bisa menjaga arus kas tetap stabil serta kinerja operasional yang efisien dalam 12-24 bulan ke depan.

(Rahmat Fiansyah)