Dow Jones -323.54 poin, S&P500 -56.58 poin dan Nasdaq -311.21 poin. Yield obligasi 10 tahun AS naik ke 1.486%. Data factory orders AS dirilis +1.2% vs +1.1% perkiraan. Aktivitas manufaktur AS tetap menunjukkan penguatan, sejalan dengan data ISM manufaktur minggu lalu. Bursa saham AS ditutup turun dipicu kekhawatiran bahwa kenaikan inflasi ini akan berlanjut dan bertahan lama seiring kenaikan harga minyak mentah ke $78 per barel. Kenaikan harga minyak mentah dan energi dikhawatirkan akan menghambat pertumbuhan ekonomi dunia. OPEC+ dalam pertemuan kemarin, memutuskan untuk tetap mempertahankan kesepakatan untuk secara bertahap meningkatkan produksi harian sebesar 400K barel per hari di bulan November.  Dalam berita lainnnya, ketegangan dan ketidakpastian akan plafon hutang AS berlanjut dan memberi sentimen negatif. Biden pada hari Senin menyebutkan AS akan gagal bayar untuk pertama kalinya dalam sejarah jika partai Republik tidak menaikkan plafon hutang AS bersama dengan partai Demokrat. Perwakilan perdagangan AS, Katherine Tai, diberitakan oleh Washington Post menyebutkan bahwa China gagal untuk memenuhi kewajibannya dalam perjanjian dagang yang ditanda tangani tahun lalu. Pada saat yang sama, Tai juga menyebutkan tidak ingin meningkatkan ketegangan dengan China. Perang dagang AS-China nampaknya masih akan berlanjut.  Crude oil tutup di 77.60. Tekanan naik masih akan lanjut. Penutupan atas 78.35 akan mengakselerasi arah naik. Jika tertahan di bawah 78.35 besar kemungkinan koreksi turun ke area 75. Support ada di 76.70 dan 75.50. Resistance ada di 78.35 dan 80.00. Emas naik hari ketiga didorong permintaan safe haven. Chart daily indikasi arah turun akan kembali lanjut. Penutupan bawah 1757 indikasi arah turun lanjut. Support ada di 1757 dan 1737. Resistance 1790 dan 1807.  EURUSD masih dalam tekanan turun setelah pertemuan menteri Keuangan EU kemarin menyebutkan bahwa kenaikan inflasi zona Eropa yang disebabkan kenaikan harga energi bersifat sementara dan akan melambat