Post
· Views 98
Indeks saham di Asia pagi ini Selasa (15/3) di buka varaitif (mixed) setelah indeks saham utama di Wall Street semalam mayoritas di tutup turun dengan NASDAQ di tutup pada teritori bear market untuk pertama kali sejak Maret 2020 karena sudah merosot lebih dari 20% dari level penutupan tertingginya. Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) lompat 12 bps menjadi 2.145%, tertinggi sejak Juli 2019 karena investor mengantisipasi hail pertemuan kebijakan pertemuan bank sentral AS (Federal Reserve) pada hari Kamis. Federal Reserve, melalui Federal Open Market Committee (FOMC) di prediksi akan mengambil langkah pertama dalam membatalkan program stimulus moneter dengan menaikkan suku bunga acuan untuk pertama kali sejak pandemik COVID-19 pecah. FOMC juga di jadwalkan merilis grafik Dot Plot kuartalan yang memperlihatkan ramalan dari setiap pejabat FOMC mengenai berapa banyak kenaikan suku bunga yang akan di lakukan di tahun-tahun mendatang. Berkaitan dengan konflik antara Rusia dan Ukrania, pembicaraan antara kedua negara mengambil jeda sejenak pada hari Senin dan akan di lanjutkan pada hari Selasa.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

avatar

Hot

Trendnya gmna nih kak?

-THE END-