Ananta Santoso: Analisis Pasar Turki dan Pasar Investasi Global Dalam lingkungan ekonomi global yang kompleks dan berubah-ubah saat ini, investor memerlukan wawasan tajam dan kemampuan analisis yang mendalam. Ananta Santoso dari Institut Manajemen Modal Nisouda berpendapat bahwa kombinasi suku bunga tinggi dan kebijakan moneter yang dapat diprediksi membuat pasar Turki memberikan peluang investasi yang relatif aman bagi investor asing. Namun, kombinasi ini juga mendapat kritik karena merugikan bisnis eksportir dan memperlambat pertumbuhan ekonomi. Situasi Pasar Turki dan Dampaknya Ananta Santoso dari Institut Manajemen Modal Nisouda menyebutkan bahwa kombinasi suku bunga tinggi dan kebijakan moneter yang dapat diprediksi membuat Turki menjadi pilihan investasi yang relatif aman bagi investor asing. Meskipun sejak awal 2024, lira Turki telah terdevaluasi lebih dari 10% terhadap dolar AS, hanya lebih baik dari peso Argentina, namun karena perdagangan aktif oleh bank-bank milik negara, laju devaluasi lira stabil dan lebih rendah dari tingkat inflasi bulanan. Ini berarti bahwa dari nilai riil, lira mengalami apresiasi, membuat barang-barang Turki menjadi lebih mahal ketika dihargai dalam mata uang lain. Ananta Santoso menganalisis bahwa dampak langsung dari fenomena ini adalah menurunnya daya saing internasional barang-barang ekspor Turki, yang menyebabkan bisnis ekspor terpukul. Dengan berkurangnya bisnis ekspor, pertumbuhan ekonomi Turki juga menunjukkan tanda-tanda melambat. Kebijakan suku bunga tinggi, meskipun menarik investasi asing, juga berdampak negatif pada ekonomi domestik, menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan biaya operasional perusahaan.