Note

Tips Menghadapi Tantangan di Pasar Forex Ala Trader Tuadi Wijaya

Verified Official
· Views 1,393

Tips Menghadapi Tantangan di Pasar Forex Ala Trader Tuadi Wijaya

Wawancara FOLLOWME hadir untuk menampilkan kisah pengalaman yang telah dialami oleh para traders di Indonesia. Banyak sekali cerita tentang betapa sulitnya dalam bertransaksi forex, terutama jika Anda ingin menjadi Trader Forex Profesional. Cerita tersebut tidak bermaksud untuk mengecilkan hati para trader pemula, tetapi harus dilihat sebagai pelajaran tentang apa itu trading forex. Pada kesempatan ini FOLLOWME akan melakukan wawancara dengan Trader Forex @Tuadi Wijaya. Bagaimana kisahnya, mari kita lihat:

 

FOLLOWME         : Hallo, terimakasih telah bersedia untuk diwawancarai dan meluangkan waktu dengan Komunitas Trading FOLLOWME Indonesia. Bisakah Anda memberitahu kami tentang diri Anda dan bagaimana awalnya Anda mengenal trading forex?

Tuadi Wijaya       : Halo semua, salam kenal saya Putu Adi Wijaya seorang trader asal Bali. Saat ini, saya adalah pendiri dari PT Traders Incubator International yang lebih fokus pada edukasi dan bisnis trading forex di Bali. Untuk memberikan gambaran awal, kisah saya dimulai sekitar tahun 2012-2013. Saya pertama kali terjun ke dunia forex melalui salah satu broker lokal. Awalnya, saya diperkenalkan dengan trading beberapa kali dan pada saat itu juga saya bekerja sebagai marketing. Namun, karena saya merasa bahwa jiwa saya tidak sepenuhnya cocok dengan dunia pemasaran, akhirnya saya memutuskan untuk keluar dari pekerjaan tersebut. Lalu suatu hari, saya melihat teman di kampus yang juga tertarik dengan trading. Saya mulai bertanya-tanya tentang trading pada sekitar tahun 2013 setelah itu, saya fakum dan mencoba-coba akun demo di broker luar. Pada masa itu juga sumber informasi tentang forex sangat terbatas, tidak seperti sekarang dengan YouTube dan berbagai saluran guru yang menyediakan pelajaran tentang trading. Seiring berjalannya waktu, sekitar tahun 2015 atau 2016, saya kembali aktif belajar trading setelah bertemu dengan seorang mentor. Saat itu, saya juga mulai bekerja di Kementerian Sosial, yang memungkinkan saya untuk terus belajar sambil bekerja. Hal ini memungkinkan saya untuk membayar mentor dan mendalami trading lebih dalam. Pada tahun 2020, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan di pemerintah dan fokus pada trading. Kemudian, pada tahun 2021 saya mendirikan PT Traders Incubator International. Sebenarnya pada tahun 2019, saya sudah mulai membangun komunitas tetapi pada tahun 2021 kami mulai fokus pada pendirian PT dan kami terus berfokus pada hal tersebut hingga hari ini.

 

FOLLOWME         :  Apa sih yang membuat Anda yakin dalam melakukan trading forex?

Tuadi Wijaya       : Nah jika kita lihat dari sisi volatilitasnya, trading forex itu benar-benar bergerak cepat. Selain itu ukuran transaksi di sana juga bisa sangat besar. Yang menarik, trading forex memungkinkan kita untuk bergerak dalam dua arah, jadi ini memberikan peluang yang lebih besar dibandingkan dengan saham, terutama saat itu kripto belum begitu booming seperti sekarang. Jadi jika dibandingkan dengan saham trading forex bisa memberikan keuntungan lebih cepat. Itulah sebabnya kita fokus pada pembelajaran di sana.

 

FOLLOWME         : Apa tantangan terbesar bagi Anda, ketika Anda mulai trading dan menjadi seorang trader?

Tuadi Wijaya       : Kalau dari pengalaman pribadi saya, ada dua aspek utama yang menjadi tantangan dalam trading. Yang pertama biasanya terkait dengan skill trading itu sendiri seperti strategi yang mungkin belum optimal dan juga mindset yang perlu diperbaiki. Yang kedua, dan ini juga cukup penting adalah masalah modal. Kalau saya sendiri mengalami kendala terutama dalam hal modal. Pada saat itu, kami memiliki keterbatasan dana saat sedang belajar trading. Oleh karena itu, kami memilih menggunakan broker luar yang memungkinkan kami untuk memulai dengan dana yang tidak terlalu besar dan juga kalau ada keperluan dana kita tarik lagi atau istilahnya kita sudah profit sedikit kita tarik, jadikan bisa kekumpul dari segi modal dan kalau kita tidak puas dengan profit kita ataupun kalau lagi loss jadi agak takut buat transaksi lagi.

 

FOLLOWME         : Apakah Anda pernah mengalami kendala ketika memulai trading dan bagaimana cara Anda mengatasinya?

Tuadi Wijaya       : Kalau yang umum itu pasti di awal-awal rasa greedy muncul karena manusia pada dasarnya ingin cepat dan ingin lebih. Yang pertama adalah keinginan untuk mendapatkan keuntungan secepat mungkin. Yang kedua biasanya setelah rasa greedy itu muncul adalah perasaan takut. Takut uangnya habis, takut profitnya hilang. Sikap-sikap seperti ini biasanya muncul yang akhirnya membuat saya semakin belajar. Belajar tentang money management, belajar dari psikologi trading yang benar, dan belajar tentang ekspektasi trading yang benar. Nah, akhirnya hal-hal ini membuat saya lebih stabil. Saya tidak terlalu greedy untuk mengejar ratusan profit atau yang lainnya. Semuanya sudah terukur dari segi dana ataupun hal lainnya.

 

FOLLOWME         : Berdasarkan pengalaman trading Anda, strategi seperti apa yang Anda terapkan saat bertransaksi forex?

Tuadi Wijaya       : Kalau saya, saya lebih fokus pada analisis teknikal dengan menggunakan konsep supply dan demand serta price action. Strategi yang saya pilih adalah mengikuti tren yang sering disebut sebagai "follow the trend". Saya memilih strategi ini karena mengandalkan penggunaan pending order dan penempatan stop loss serta take profit yang jelas. Dengan begitu saya tidak perlu menghabiskan banyak waktu di depan monitor. Setelah selesai menganalisis saya sudah tahu di mana harus menempatkan pending order, di mana stop loss, dan di mana take profit. Ini membuat trading saya lebih aman dan saya jarang harus duduk di depan komputer berjam-jam sehingga saya memiliki lebih banyak waktu.

 

FOLLOWME         : Menurut Anda, seberapa penting money management dalam trading forex?

Tuadi Wijaya       : Sangat-sangat penting, jadi itu adalah pondasi dasar menurut saya. Sebelum kita benar-benar mulai bertransaksi, kita harus memahami dengan baik money management bukan hanya sekadar bisa entry buy atau sell atau menentukan ukuran lot. Kita harus memahami bagaimana money management seharusnya dilakukan, termasuk penempatan level stop loss dan take profit. Semua aspek money management harus jelas dari awal ketika kita bertransaksi. Kalau saya pribadi biasanya menggunakan risiko 1% per-transaksi dan saya memiliki batasan risiko atau drawdown sebulan yang tidak melebihi 10%. Jadi, jika dalam satu bulan terjadi kerugian hingga mencapai 10%, saya lebih baik menghentikan aktivitas trading saya selama bulan tersebut

 

FOLLOWME         : Apa pendapat Anda tentang ketakutan dan keserakahan dalam trading terkait psikologi trader?

Tuadi Wijaya       : Sebenarnya, sifat seperti itu adalah hal yang sangat manusiawi. Terlebih lagi, sifat tersebut merupakan bagian dari sifat dasar manusia. Jika kita membicarakannya dalam konteks perjalanan untuk menjadi seorang trader profesional kita harus belajar untuk menguasainya. Karena sejujurnya sulit untuk benar-benar menghilangkan sifat seperti itu. Namun yang bisa kita lakukan adalah belajar untuk mengendalikan sifat tersebut

 

FOLLOWME         : Bisakah Anda ceritakan tentang sesuatu yang terjadi baru-baru ini di pasar keuangan dan bagaimana pendapat Anda mengenai hal itu?

Tuadi Wijaya       : Kalau terkait dengan dunia sebenarnya begini, mengapa saya memilih forex? Karena ini melibatkan mata uang dari seluruh dunia, jadi kadang-kadang jika ada situasi global yang kurang saya pahami secara pribadi, saya lebih cenderung untuk menjadi seorang pengikut atau follower. Namun ketika saya berperan sebagai seorang trader atau investor, saya merasa beruntung karena ada banyak pasangan mata uang yang tersedia untuk saya pilih. Saya dapat memperhatikan mana yang berpotensi menguntungkan berdasarkan situasi ekonomi suatu negara. Jika ada tanda-tanda masalah ekonomi atau saya sudah memiliki prediksi tertentu, saya tidak melakukan analisa lebih lanjut pada pasangan mata uang tersebut

 

FOLLOWME         : Menurut Anda mengapa beberapa orang masih menganggap forex sebagai penipuan/scam? Lalu bagaimana cara Anda menanggapi hal seperti itu?

Tuadi Wijaya       : Kalau kita berbicara karena kurangnya pengetahuan, lebih tepatnya karena hikmahnya didapat dari seseorang yang pernah ditipu oleh marketing atau mungkin yang mencoba-coba dan akhirnya mengalami kegagalan atau mengalami kerugian. Informasi yang tersebar seringkali berasal dari sumber yang tidak dapat dipercayai atau orang yang salah. Nah kebetulan kita juga membuat sebuah kokmunitas yaitu dengan tujuan  untuk mengedukasi masyarakat tentang bagaimana sebenarnya trading ini dilakukan dengan benar. Kami juga berupaya memerangi asumsi-asumsi yang salah, terutama yang menganggap trading ini sebagai bentuk perjudian. Kami menjelaskan bahwa trading sebenarnya adalah aktivitas nyata yang memiliki landasan hukum yang jelas. Di Indonesia, ada lembaga BAPPEBTI yang berada di bawah Kementerian Perdagangan, serta bursa seperti JFX dan broker-broker yang beroperasi secara sah dengan kantor dan legalitas yang terverifikasi. Jadi, intinya adalah pendekatan kami lebih berfokus pada pendidikan ketika bertemu dengan orang secara langsung

 

FOLLOWME         : Saran apa yang bisa Anda berikan kepada non profesional atau pemula yang ingin memulai karir sebagai seorang trader?

Tuadi Wijaya       : Tips dari saya mungkin pertama adalah pahami dengan baik apa yang akan kita lakukan. Contohnya, jika kita ingin terlibat dalam trading forex, langkah pertama adalah memahami pasar forex itu sendiri. Kita perlu memahami bagaimana bisnis ini berjalan, apa risikonya, dan apa potensinya. Kemudian, kita harus mempertimbangkan apakah trading sesuai dengan profil keuangan kita. Kita tidak boleh memaksakan diri dengan hanya memiliki modal $100 dan berharap bisa mengubahnya menjadi $10,000 dalam semalam. Pendekatan semacam itu tidak sehat. Hal yang penting adalah memahami dasar-dasar trading dan industri ini dengan baik. Salah satu cara terbaik adalah belajar dari seorang mentor yang berpengalaman. Setelah kita mendapatkan pemahaman yang cukup, langkah berikutnya adalah mencoba akun demo terlebih dahulu sebelum beralih ke akun riil. Ini memungkinkan kita untuk berlatih tanpa risiko finansial yang signifikan. Intinya kita coba dan gunakan uang dingin baik itu $100 atau $500 seperti itu, tumbuh seiring berjalannya waktu kita juga bisa memperbesar depositnya

 

FOLLOWME         : Selama Anda trading, platform broker apa saja yang Anda gunakan? Dan mengapa Anda memilih broker tersebut?

Tuadi Wijaya       : Dulu saya pertama kali menggunakan broker FBS yang sering disebut sebagai "broker sejuta umat". Setelah itu saya juga mencoba PrimusFX dan beberapa broker luar negeri lainnya. Pada saat itu saya mencari broker yang memungkinkan deposit dengan biaya lebih murah, spread yang tipis, dan komisi yang rendah. Saya memilih broker berdasarkan pertimbangan dana dan kondisi pasar saat itu. Untuk saat ini, saya menggunakan DCFX. Alasannya adalah karena DCFX broker lokal yang telah teregulasi dan saya juga memiliki teman-teman yang bekerja di sana yang sudah saya kenal sebelumnya. Ini membuat saya merasa lebih nyaman dan aman, terutama karena DCFX telah teregulasi oleh BAPPEBTI. Jadi, trading saya menjadi lebih nyaman dan aman

 

FOLLOWME         : Selama Anda trading dengan platform broker tersebut, pernahkah Anda mengalami suatu masalah yang membuat Anda kesulitan dalam melakukan perdagangan seperti sistem mengalami eror, layanan broker, atau semacamnya?

Tuadi Wijaya       : Mungkin dulu pernah, di mana akun saya pada broker luar negeri dimanipulasi, bisa dibilang begitu. Akhirnya sejak saat itu, saya beralih ke broker yang lebih terpercaya, khususnya di dalam negeri Indonesia. Dengan begitu jika terjadi masalah, kita bisa berkomunikasi langsung dengan pihak terkait. Sebaliknya dengan broker luar negeri komunikasi bisa sulit dilakukan, dan sulit untuk meminta pertanggungjawaban kalau lokal ita bisa meminta pertanggungjawabannya.  

 

FOLLOWME         : Apakah Anda memiliki masukan untuk FOLLOWME kedepannya?

Tuadi Wijaya       : Menurut pendapat saya FOLLOWME adalah platform yang bagus. Secara pribadi saya juga menggunakannya. Namun setiap orang memiliki preferensi yang berbeda-beda. Menurut pandangan saya, FOLLOWME terlalu ramai terutama dari segi berita atau informasi yang terlalu banyak. Hal ini mungkin membuat menjadi penyedia sinyal atau melakukan COPYTRADE di sana agak sulit. Jadi intinya, saya merasa bahwa User Interface (UI) dari FOLLOWME agak kurang memadai menurut saya. Selain itu, mungkin platform ini belum cukup tersosialisasi atau belum memiliki branding yang kuat sehingga banyak yang belum tahu tentang keberadaannya

 

Itu dia wawancara kami bersama @Tuadi Wijaya. Tentunya banyak hal yang bisa kita petik dari wawancara dengan dirinya. Kami juga menyampaikan rasa terima kasih kepada @Tuadi Wijaya atas kesediaannya menjawab pertanyaan dari tim FOLLOWME.

 

Sampai jumpa di kesempatan Wawancara FOLLOWME Selanjutnya!

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

min, narasumber wawancara gak diseleksi dulu ya? minimal punya trading history biar kita bisa pelajari
bagus bagus
👍

-THE END-